Agustus 31, 2010

I'tikaf (Berdiam Diri)

Dari Aisyah Radliyallahu 'anha berkata, Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan dan bersabda 'Carilah lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan'. (HR. Bukhari dan Muslim)



Nah, penasaran ga sih malam lailatul qadar tuh gmn? yuk kita cari juga... Rasul mencarinya dengan berdiam diri alias i'tikaf pada malam-malam tersebut. Menurut DR.Khalid bin Ali al-Musyaiqih dalam fiqih i'tikaf, yg dimaksud i'tikaf ialah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah Ta'ala yg dilaksanakan oleh pribadi tertentu dengan bentuk yg khusus.



Dalam kalamNya Allah SWT juga menganjurkan beri'tikaf: "Dan janganlah kamu campuri mereka itu (istri-istrimu), sedang kamu beri'tikaf di mesjid" (QS.2:187)



Aisyah Radliyallahu 'anha berkata: "Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf pada sepuluh hari terakhirdari bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkannya. Kemudian i'tikaf dilanjutkan oleh istri-istri beliau" (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis tersebut menyatakan bahwa wanita juga beri'tikaf. Namun sebagai wanita hendaknya saat hendak beri'tikaf meminta ijin pada suaminya, dan mengusahakan tidak terjadi fitnah pada saat beri'tikaf, yah berusahalah hindari sejauh mungkin kondisi-kondisi yg dapat menyebabkan fitnah saat i'tikaf.



Trus kapan kita mulai i'tikaf n gmn caranya?

1. Mulai i'tikaf malam 21 Ramadhan, sebab hadis diatas menyebutkan bahwa kita musti cari lailatul wadar di 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan...

2. Melakukan ibadah kepada Allah SWT, dapat berupa tilawah, sholat sunnah, perbanyak dzikir, mendengarkan taujih, bermuhasabah, dsb...

3. Rukun i'tikaf: niat, berdiam di masjid

4. Yang boleh dilakukan: makan, minum, tidur di masjid tapi tetep jaga kesucian masjid ya...

5. Yang tidak boleh dilakukan: seperti yg disebut di ayat diatas, dilarang mencampuri istri, dan jangan kluar masjid ya, cz rukun i'tikaf itu di masjid.



Yuk mulai atur jadwal untuk i'tikaf... siapa sih yg ga kpengen temui dan menyaksikan malam yg lebih baik dari malam seribu bulan?



Saat-saat indah dalam i'tikaf untuk bermuhasabah, berkeluh kesah dan bermunajah pada Sang Penguasa Semesta Alam, yang mendengarkan dan mengabulkan doa kita, yang melapangkan rizqi kita, yang mengampuni dosa-dosa kita, dan yang menciptakan kita dengan sempurna jasmani rohani kita...



Selamat beribadah dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Hamasah! Allaahu Akbar!

Agustus 25, 2010

Tips Istiqomah Tilawah

1. Tanamkan rasa kebutuhan pada Al-Qur'an, sgala permasalahan hidup jawabannya ada dlm Al-Qur'an jika kita mau mempelajarinya, coba saja, jika engkau dihadapi suatu masalah, cari petunjuk di Al-Qur'an, sikap apa yg harus kita lakuin ngadepin masalah kita

2. Miliki waktu wajib/khusus utk tilawah dan tadabur, sebagaimana kita kuliah/ngajar kan punya jadwal, pasti deh kita gak akan ninggalin jadwal kuliah/ngajar kita, kalopun ninggalin rasanya eman. Nah, sediakan dan jadwalkan waktu min.50menit utk tilawah.

3. Mengqodho pada esoknya jika dalam sehari tak capai target 1juz, disiplin yah, biar bisa khatam min.1kali sebulan.

4. Membuat iqob (hukuman) untuk diri sendiri kalau tilawah terlewat/tidak mencapai 1juz, iqobnya terserah kita, mungkin dengan melarang diri sendiri makan-makanan yg disukai, mentraktir teman, dilarang ngenet sehari, infaq, dll.

5. Mujahadah dalam beribadah, termasuk dalam tilawah.

6. ... mungkin temen-temen punya tips laen, boleh neh ditambahkan... :D

Agustus 10, 2010

Manajemen Diri di Bulan Suci


Pak W. Edwards Deming telah mempopulerkan teori manajemen plan-do-check-act atau sering dikenal dengan istilah PDCA. Nah, boleh juga neh teori ini kita terapkan dalam kehidupan spiritual kita untuk menngapai derajat taqwa (QS.2:183), menggapai prestasi gemilang di hari kemenangan, mendapatkan ridho dan syurgaNya. Sebab kita makhluk lemah yang tak berdaya jika harus menghadapi siksa kubur dan akherat, na’udzubillah…
Let’s PLAN

1.      Yuk bikin TARGET
mengharap ridho Allah, tapi kita musti tau berapa nilai minimal yang harus kita lewati supaya kita bisa mendapat ridhoNya. Apalagi kita mau bersaing dengan umat Islam sedunia untuk banyak-banyakan beramal shaleh… Nah, yuk kita tetapkan dengan konkret amalan apa saja yang harus bisa kita kerjakan lengkap dengan nilai ato kualitas yang kita patok untuk harus kita capai.
2.      Yuk bikin JADWAL
Setiap orang pasti punya kesibukan masing-masing, aktivitas sekolah, les, kuliah, event-event organisasi, dakwah, kerja, mendidik anak, mengurus rumah, dan lain-lain. Aktivitas yang telah menjadi makanan sehari-hari itu pastilah sangat menyita waktu satu hari kita, padahal di bulan suci yang berlimpah pahala kita musti lebih banyak tilawah, sholat sunnah, sedekah, dan lain-lain deh… jangan lupa gapai targetnya juga yah… Nah untuk memperlancar ibadah biar gak terlalu disibukkan dengan urusan dunia aja, yuk kita susun jadwal kegiatan dari qiyamul lail sampai tarawih …

Ingat rumus: gagal merencanakan = merencanakan kegagalan

Yuk rencanakan sebaik-baiknya, disesuaikan dengan situasi kondisi kita masing-masing.

Let’s DO it well

Tunggu apalagi, sekarang udah tanggal 1 Ramadhan (postingnya telat sih…), ayok jalankan misi kita sebaik-baiknya untuk mencapai target-target tadi, meningkatkan kualitas spiritual diri, meraih prestasi di bulan suci, menggapai kemengan di hari raya fitri, mendapat ridho Ilahi. Go!

CHECK it bro…

Setelah berbuat, kita tafakur sejenak yuk (mungkin setiap sehari, 3 hari, ato paling jelek seminggu deh…) gimana pelaksanaan jadwal harian kita, udah terlaksana ato blim? udah lancar ato ada hambatan? Gimana target kita, udah ada yg tercapai blom? Gimana kualitas ibadah kita, udah khusyu’ ato blom? Gimana akhlak kita, udah lebih baik blom? Dan lain-lainlah… Catat deh apa-apa yang kurang, trus cari solusi untuk perbaiki. Hayoo… mau raih prestasi gemilang di bulan suci ndak?? Ayo benerin yang salah!

ACT

Setelah pikir-pikir alias evaluasi diri, udah tau khan dimana kekurangan kita dan  hambatan-hambatan yang dialami, trus cari ide solusinya…. Trus, saatnya kita beraksi untuk memperbaiki yang masih keliru, menyempurnakan yang belum sempurna, dan melakukan yang belum dilakukan.


Yuk bermujahadah… Evaluasi dan perbaikan terus menerus…

Mei 01, 2009

Kesempurnaan Islam

 

Kematian itu pasti datangnya,

Adakah makhluk yang tak mati..?

“Kullu maa huwa aatin qoribun ” = segala sesuatu yang pasti datang, itu dekat

Lantas untuk apakah hidup yang pasti berakhir ini…?

Apa persiapan kita untuk menghadapi kematian…?

 

PEDOMAN HIDUP

Melakukan segala sesuatu secara sembarangan yang terjadi adalah akan kacau, tak teratur, dan tak akan baik hasilnya. Bagitu pula dalam mengarungi hidup, jika dilakukan dengan sembarangan, akan kacau, tak teratur, dan tak akan baik hasilnya. Maka, milikilah pedoman hidup.

Dan satu-satunya pedoman hidup terbaik dan termulia ialah ISLAM.

 

إن الدين عند الله الإسلام

“Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali Imran : 19 )

ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين

“Barang siapa mencari agama sealin agam Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama itu daripadanya, dan di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Ali Imran : 85)

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu” (QS. Al Maidah : 3)

 

AQIDAH ISLAM

Aqidah Islam meliputi iman keada Allah, malaikat, kitab, Rasul, hari kiamat, serta qodlo dan qodar.

 Islam mempunyai Tuhan yang satu, yang tiada sekutu, Dialah Allah Yang Maha Agung. Tiada sesuatu yang mulia selain Allah dan agama-Nya, dengan satu Tuhan yang tiada sekutu suatu apapun. 

Diantara makhluk yang diciptakan Allah ialah malaikat, makhluk tak bernafsu yang senantiasa selalu bertasbih padaNya, tunduk dan patuh padaNya.

Diantara karunia terbesar dari Allah ialah pedoman hidup mulia nan selalu terjaga kesuciannya, Al Qur’an al karim. Memberikan berbagai petunjuk dan tata cara hidup mulia, mengisahkan para utusan pembawa agama Allah, mengkiaskan keindahan dan keajaiban jagad raya, memuliakan dan memperkenalkan Sang Kholik Yang Maha Agung, serta berbagai makna dalam setiap huruf di dalamnya.

Allah memberikan uswatun khasanah untuk kita contoh, beliaulah sang insan kamil Muhammad saw. Sang leader yang adil dan bijak, panglima perang yang tangguh, pedagang yang jujur dan sukses, suami yang penuh kasih sayang dan baik terhadap keluarganya, yang membawa dan menyampaikan risalah Islam kepada manusia untuk menuju hidup mulia dalam Islam.

Ingatlah manusia, janganlah engkau lalai dengan kemegahan dunia, karena kehidupan ini fana, dan akan berakhir di hari akhir, kiamat itu pasti datang.

Qodlo dan qodar merupakan ketetapan Allah terhadap para makhlukNya.

 

SYARIAH ISLAM

Syariah adalah sistem yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, dirinya, dan sesamanya. (Mahmud Syaltut, Al Islam aqidatan wa syariatan).

Syari’ah secara umum meliputi: hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya, dan dengan manusia lain.

Hubungan manusia dengan Allah diatur dalam berbagai kewajiban dan tata cara beribadah kepada Allah SWT, sepeti sholat, puasa, dan zakat.

Hubungan manusia dengan dirinya terlihat dari berbagai aturan hokum mengenai makanan, pakaian, akhlaq, dan sebagainya.

Hubungan manusia dengan manusia/makhluk lain, baik dalam bidang pemerintahan, ekonomi, budaya, pendidikan, dan sebagainya. Dalam Al Qur’an pernah menyinggung berbagai permasalahan di bidang-bidang tersebut.

Sungguh Islam sangat mengatur kehidupan manusia secara menyeluruh.

 

ISLAM KAFFAH

Islam mewajibkan kaum muslimin melaksanakan SEMUA aturan Islam  ( QS 2 : 208 )

يايُّهَاالذِيْنَ آمَنُوْا ادْخُلُوْا فىِ السِّلْمِ كآفَّـةً

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan

( Terj QS AL-Baqarah: 208 )

Islam melarang mengambil sebagian dan membuang sebagian  ( QS 2 : 85 )

أَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَ تَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍ

Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?

( Terj QS Al-Baqarah: 85 )

 

KARAKTER SYARIAT ISLAM

          Syariat Islam memiliki keterkaitan dan keterpaduan antara yang satu dengan yang lain

          Pelaksanaan satu hukum menuntut pelaksanaan hukum yang lain secara terpadu

          Pelaksanaan syariah secara parsial akan menyebabkan ketimpangan

 

SEMPURNAKAN ISLAM-mu 

Subhanallah, sungguh indah nikmat Islam dan iman yang sempurna ini, semoga kita selalu istiqomah di jalan Nya,  menjadi pejuang yang tangguh membela agamaNya, demi kehidupan insan muslim yang lebih baik. Smg kita termasuk orang-orang yang mengakhiri hidup dengan senyum mengembang, lafadz tahlil, dalam jalanNya dan syahid…

Islam merupakan agama mulia, sempurna, dan mempunyai Tuhan Esa yang Agung dan tiada sekutu.

Perkenankan kami menghadap dan memandang wajahMu kelak di jannah ya Allah. Amin.

Maret 26, 2009

Let Us Dakwah

Pengertian Dakwah

Dakwah adalah aktivitas menyeru manusia kepada jalan Islam hingga mereka keluar dari kegelapan menuju cahaya Islam


Landasan Dakwah

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Serulah (manusia) kepada ialah Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk

(QS.An Nahl : 125)

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS.At Taubah:71)

لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُسَلِّطَنَّ عَلَيْكُمْ

شِرَارُكُمْ فَيَدْعُوْا خِيَارُكُمْ فَلاَ يُسْتَجَابُ لَهُمْ

Hendaklah kalian benar-benar menyuruh perbuatan yang ma’ruf dan benar-benar melarang perbuatan yang mungkar, atau (bila tidak kalian lakukan) Allah akan menjadikan orang-orang jahat di antara kalian berkuasa atas kalian semua (yang akibatnya banyak sekali kejahatan dan kemungkaran diperbuatnya) lalu orang-orang yang baik di antara kalian berdoa (agar kejahatan dan kemungkaran itu hilang) maka doa mereka (orang-orang baik itu) tidak diterima (HR Al Bazzar dan At Thabrani)


Kemuliaan Dakwah

“Siapakah yang lebih baik perkataannya dibanding orang yang berdakwah pada Allah dan mengatakan aku termasuk orang yang beriman” (QS Fuhshilat:33)

“Janganlan kalian merasa hina dan janganlah kalian bersedih hati. Sebab kalianlah orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kalian beriman” (QS Ali Imran:139)

“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, yang mengajak pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah” (QS Ali Imran:110)


Misi Dakwah

Dakwah merupakan misi kenabian Muhammad Saw, beserta para sahabatnya, dan para nabi sebelumnya. Dakwah merupakan wujud kepedulian dan kecintaan terhadap umat agar tidak terjatuh ke dalam lembah kenistaan yang kini telah meracuni fikroh dan perilaku dalam kehidupan manusia.


Tujuan dan Sasaran

Tujuan dakwah ialah untuk mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Sungguh indah tatkala kehidupan manusia dihiasi akhlaqul karimah sesuai ajaran Islam, serta penerapan syari’at Islam yang mulia secara sempurna di segala aspek kehidupan. Adapun sasaran dakwah ialah manusia sebagai pelaksana kehidupan.


Arah Dakwah

1. Mentauhidkan Allah SWT

2. Menjadikan Islam sebagai rahmat

3. Menjadikan Islam sebagai pedoman


Menjadi Pengemban Dakwah

Pengemban dakwah Islam haruslah mempresentasikan nilai-nilai Islam dalam dirinya. Sebab cerminan sikap dan akhlak sang pengemban dakwah merupakan salah satu sarana dakwah pula. Bentuk representasi Islam dalam diri pengemban dakwah ialah melalui ucapan, perbuatan, dan sifat.

1. Ucapan

a. Menjaga lisan dari ucapan-ucapan yang bertentangan dengan Islam seperti mengumpat, fitnah, ghibah, dan sebagainya dalam keadaan apapun

b. Menjaga lisan dari menyakiti orang lain

c. Mengucapkan kata-kata yang baik, bermanfaat, maupun menyampaikan ilmu, sehingga pengemban dakwah haruslah berilmu (menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan baik ilmu syariah agama, bahasa arab, dan lain-lain)

2. Perbuatan

a. Melaksanakan semua perbuatan wajib sesuai hukum-hukm syariat (menutup aurat, ibadah sholat, dsb)

b. Menghiasi akhlak diri dengan perbuatan-perbuatan terpuji, meneladani Rasul, 5S, dsb

c. Menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia

3. Sifat

a. Menjaga kebersihan hati dari berbagai macam penyakitnya (iri, dengki, dendam, su’udhon, dsb)

b. Dengan menjaga kebersihan hati, hiasilah hati dan akhlak dengan sifat terpuji (jujur, ikhlas, pemurah, mau berkorban, sabar dan teguh pendirian, rendah hati dan mencintai sesama muslim,, takut dan berharap kepada Allah, cinta dan benci karena Allah, tidak: bakhil, angkuh dan sombong, iri dan dengki, memutuskan tali silaturahmi, berburuk sangka dll)


Komunitas Dakwah

Telah banyak terlihat komunitas dakwah yang terbentuk baik di kalanngan masyarakat, mahasiswa, hingga partai politik. Perjuangan dakwah secara berkelompok sangat disukai oleh Allah SWT, dalam firman-Nya :

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang kokoh” (QS Ash Shaff:4)

Juga penuturan Sayyidina Ali yang menyatakan bahwa kebaikan yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir.


Jalan Dakwah

Berbagai bentuk amar ma’ruf merupakan dakwah. Berbagai jalan dakwah dapat kita lakukan sesuai kemampuan dan keahlian kita. Diantaranya ialah:

1. Berdakwah dalam majlis ta’lim, liqo’, dan sebagainya

2. Menulis buku, artikel majalah, koran, internet, dan sebagainya

3. Dalam dialog dengan orang lain yang meminta saran

4. Membuat film

5. Dan sebagainya menurut kemampuan kita

Setiap orang dapat berdakwah, walau hanya dengan menyampaikan satu ayat pada orang lain


Let Us Dakwah

Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian
(QS Muhammad (47) : 7)

Februari 07, 2009

Generasi Robbani

”...Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” (QS.Al Imran:79).

Berkepribadian Islam (Syakhsiyah Islamiyah)

· Memiliki keimanan kuat terhadap Islam

· Menjadikan aqidah sebagai landasan dan standar berfikir (aqliyah) dan bersikap (nafsiyah)

· Menata dan menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan berdasarkan petunjuk Islam (Syariah Islam)

· Memiliki gaya hidup (way of life) yang khas, segala aktivitasnya didasarkan pada aqidah Islam

· Proaktif melakukan perubahan di masyarakat menuju kehidupan yang Islami

· Menjadi teladan dan motor perjuangan Islam di tengah masyarakat

Karakteristik generasi rabbani

· yuhibbu-hum wa yuhibbuunahu: mereka mencintai Allah, melaksanakan perintah Allah, menjauhi laranganNya, tidak mau terlibat dalam kebobrokan-kebobrokan mental generasinya, mempunyai hati yang bersih, dan Allah pun mencintai mereka.

· Adzillatin ’alal mu’minin a’izzatin ’alal kafirin, rendah hati terhadap orang mu’min dan keras terhadap orang kafir.

· Bergerak dan berjuang di jalan Allah dan mereka tidak khawatir atau takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela. Karena mereka menyadari bahwa itu merupakan suatu resiko dalam perjuangan.

Rabbanaa taqabbal minnaa innaka antassamii’ul ‘aliim, wa tub‘alainia innaka antattawwaabur rahiim..

Ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan kami bertaubat kepada-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang..

Februari 06, 2009

Surat Cinta tuk Ukhti

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh,

Ukhti fillah, yang dinantikan segenap ikhwan pendamba perhiasan terindah dunia, yang dinantikan surga tuk menjadi bidadari di dalamnya,

Ukhti…Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho tuhanmu,mungkinkah besarnya kerudungmu hanya di gunakan sebagai ‘fashion’ atau gaya zaman sekarang, atau mungkin kerudung besarmu hanya di jadikan alat perangkap busuk supaya

mendapatkan ikhwan yang di idamkan bahkan bisa jadi kierudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan.

Ukhti…tertutupnya tubuhmu Tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri antum sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu.

Ukhti…lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara antum sama dengan lembutnya ksasihmu pada sauadaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu.

Ukhti…lembutnya Parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat segerombolan anak-anak palestina terlihat gigih berjuang dengan berani menaruhkan jiwa dan raga bahkan nyawa seklaipun dengan tetes darah terakhir, akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain.

Ukhti…Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan di temani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan di nina bobokan dengan mimpi-mimpi jorokmubahkan lupa kapan bangun shalat subuh.

Ukhti…Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang entum dapatkan, ataukah antum tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang snagat mengerikan yaitu maksiat.

Ukhti…cantiknya wajahmumu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri antum sendiri, pernahkah antum menyadari bahwa kecantikan yang antum punya hanya titpan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan antum masih terlihat cantik,

jangan-jangan kecantikanmu hanya di jadikan perangkap jahat supaya bisa menaklukan hati ikhwan dengan senyuman-senyuman busukmu.

Ukhti…tundukan pandanganmu yang katuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk beranui menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuuh yang akan antum hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu,

Ukhti…tajamnya tatapanmu yang menusuk hati, menggoda jiwa tidak menjamin sama dengan tajamnya kepekaan dirimu teerhadapa warga sesamamu mu yang tertindas di palestina, pernahkah antum menangis ketika mujhaid-mujahidah kevil tertembak mati, atau dengan cuek bebk membiarkan begitu saja, pernahkah antum merasakan bagaimana rasanya baerjihad yang di lakukan oleh para mujahidah-mujahidah teladan

Ukhti…lirikan mamatamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba antum perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman,saudara bahkan keluarga antum sendiri belum merasakan manisny islam dan iman mereka belum merasakan apa yang antum rasakan, bisa jadi salah satu dari kleuargamu masih gemar bermaksiat, berpakaian seksi dan berprlikaku binatang yang tak karuan, sanggupkah antum menggetarkan hati-hati

mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemuliaan islam

Ukhti…tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada sang khalolikmu, antum adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengiontai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam

ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul di jaga olehmu, banyak cara yang harus antum lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakuakn sejak dari sekarang, kapan lagi coba….

Ukhti…Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keleuargamu sendiri, masih kah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan sombong, pernahkah antum membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah di raih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas di tas rata-rasat akhwat yang lain, sesombong itukah haitmu, lallu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu

Ukhti…rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infakmu ke mesjid atau mushola, sadarkah antum kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosongdan menghawatirkan, tidakkah antum memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang antum masukan, maukah antum di beri rizki sepelit itu.

Ukhti…rutinnya halaqahmu tidak menjamin serutin puasa sunanah senin kamis yang antum laksanakan , kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksankan tapi, semanga tr uhani tanpa di sadari turun drastic, puasa yaumul bith pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang di rasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati antum, makanan fisik yang antum pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi

Ukhti…manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kaishmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang antum lewati, sikap ramahmu pada orang antum temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuex dan menyebalkan, kalau itu kenyataanya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap komunitas dakwah yang memerlukan banyak kader, ingat!!! Dakwah tidak memerlukan antum tapi… antumlah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah

Ukhti…rajinnya shalat malammu tidak menjamin keistiqomahan seperti rosulullah sebagai panutanmu,

Ukhti…ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang kholikmu, masihkah antum senang bermanjaan dengan tuhanmu dengan shalat duhamu, shalat malammu?

Ukhti…dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi, akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah antum ketika sang mujahid akan segara menghampirimu

Ukhti…masih ingatkah antum terhadap pepatah yang masih teringiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang syuhada akan menjemputmu di pelaminan hijaumu

Ukhti…Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga rabbmu.maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu

Ukhti…muhasabah yang antum lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan dan kebusukan kelakuan antum yang di lakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, antum tidurmendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah sampai

kapan akhalk busuk mu di lupakan, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan diri bukankah akhwat yang hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik

Ukhti…pernahkah antum bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti, bukankah apa yang antum pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu inging mencari istri yang solehah dan seorang mujahidah, kenapa tidak dari sekarang antum mempersiapkan diri menjadi seorangan mujahidah yang solehah

Ukhti…apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri antum,seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang tidak karuan dan hanya kan mengeraskan hati sampai lupa waktu, lupa Bantu orang tua, kapan akan menjadi anak yang biruwalidain, kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan, mulai kapan antum akan mendapat gelar mujahidah atau akhwat solehah,,

Ukhti…apakah pandanganmu sudah terpelihara, atau pura-pura nunduk ketika melihat seorang ikhwan dan terlepas dari itu matamu kembali jelalatan layaknya mata harimau mencari mangsa, atau tundukan pandangannmu hanya menjadi alasan belaka karena merasa berkerudung besar.

Ukhti… hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah antum menjaga izzah yang antum punya, atau sebaliknya antum bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang laing, kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang sautu dengan akhwat yang lain, jadi kalo antum sendiri membuat kebobrokan akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain

Ukhti…dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah, siapkah antum sekarang menjadi istri solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang.

Semoga Allah membukakan mata hati kita, dan istiqomah di jalanNya.

Wassalam